PEMBINAAN NON TEKNIS OLEH KETUA PENGADILAN TINGGI GORONTALO

LIMBOTO ─  Ketua Pengadilan Tinggi Gorontalo, Bapak Nugroho Setiadji, S.H. melakukan Pembinaan Non Teknis terhadap Hakim, Panitera, Sekretaris, pejabat struktural, seluruh pegawai Pengadilan Negeri Limboto. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Ruang Sidang Cakra Pengadilan Negeri Limboto pada Jumat, 27 Mei 2022.

Dalam paparannya, Ketua Pengadilan Tinggi Gorontalo menyampaikan pentingnya menjaga dan meningkatkan integritas. Kejujuran memang sudah sepatutnya dimiliki, utamanya dalam lingkungan pengadilan. Lembaga pengadilan menjadi contoh bertindak dengan baik, beragama yang baik, bermoral yang bijak. Hal ini ditujukan untuk memastikan terjaganya integritas Mahkamah Agung dan lingkungan peradilan di bawahnya.

“Memastikan tidak ada lagi hakim, dan lingkungan pengadilannya melakukan perbuatan yang merendahkan wibawa, kehormatan dan marwah Mahkamah Agung dan badan peradilan dibawahnya.” Bapak Nugroho Setiadji yang juga mantan Kepala Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI (2015 – 2020).

Bapak Nugroho Setiadji, S.H., menuturkan bahwa pimpinan memegang tanggung jawab terhadap terjaganya integritas dan mencegah terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan tugas hakim, panitera, sekretaris dan pegawai lingkungan pengadilan.

“Pimpinan punya kewajiban dalam hal ini untuk menegakkan pencegahan terjadinya penyimpangan dalam pelaksanan tugas serta pelanggaran perilaku hakim dengan melakukan pengawasan atau pembinaan didalam lingkungan dinas secara berkala dan berkesinambungan.” Ungkapnya.

Pembinaan dan pengawasan yang berkesinambungan, terang Bapak Nugroho Setiadji wajib dijalankan sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang telah dibuat oleh Mahkamah Agung, seperti PERMA No. 7, 8, 9 Tahun 2016, Surat Keputusan Bersama Ketua MA RI dan Ketua KY RI No.047, SK KMA No.129 Tahun 2019.

“Saya mengharapkan apa yang saya sampaikan jangan sampai terjadi di Gorontalo. Saya minta semua bisa memahami dan menyadari mengapa kita harus bersih karena memang tugas kita ini mulia dan tidak sembarangan. Maka dengan instruksi itu saya mencanangkan pengadilan di Gorontalo itu Insya Allah menjadi pengadilan yang terbersih di seluruh Indonesia. Mari sama-sama kita wujudkan.”